Bangka Tidak Hanya Pantai.


Video Budaya dan Arsitektur Pulau Bangka, By Barry Kusuma.

Pulau Bangka ini letaknya ada di sebelah timur Sumatera Indonesia dan wilayahnya berada di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Yang menarik adalah jalanan di Bangka ini tidak pernah lengang bahkan sampai menjelang pagi. Selain itu Bangka sarat akan budaya dan juga kaya sejarah. Untuk mengenal budayanya, Anda bisa mengetahuinya dari tempat wisata yang ada di sana. Berikut ini adalah daftar objek wisata yang sarat akan budaya Bangka yang menarik untuk Anda kunjungi:

Tongaci

Membicarakan tentang budaya Bangka ingatan langsung mengarah ke pantai ini. Di sini sarat akan budaya dan nuansa Tionghoa hal itu dikarenakan menjadi salah satu bagian dari kisah heroik dari laksamana Cheng ho ke nusantara. Bahkan saat pantai ini diresmikan menjadi ikon baru dari wisata di Bangka, ditunjukkan pagelaran budaya untuk memperingati 600 tahun perjalanan Cheng ho ke nusantara yang mana dimulai tahun 1416. Tidak cukup sampai di situ saja, bagi pengunjung yang ingin mengetahui budaya dan sejarah lebih lanjut bisa masuk ke dalam museum gallery yang berisi karya-karya menakjubkan dari para seniman. Nuansa Tionghoa juga terlihat sejak dari gerbang pintu masuk pantai ini dimana banyak payung-payung Cina yang dipasang sebagai hiasan.
 

Pha Kak Liang


Nuansa Tionghoa mudah dijumpai di Bangka ini. Hal tersebut semakin terbukti dengan adanya tempat wisata Pha Kak Liang. Pha Kak Liang merupakan taman yang sangat eksotis dan terdapat kelenteng di dalamnya. Sebenarnya masih banyak kelenteng lainnya yang ada di Bangka ini sehingga membuatnya disebut sebagai pulau seribu kelenteng. Untuk mengunjungi tempat ini Anda bisa datang ke desa Kuto Panji Kecamatan Belinyu jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota Belinyu.
 

Jembatan Emas

Jembatan emas sedang menjadi favorit oleh masyarakat yang ada di Bangka. Yang unik dari jembatan ini adalah memiliki panjang 720 meter dan lebarnya 24 meter dimana dibangun sejak tahun 2009 dengan menggunakan sistem buka tutup. Anggaran yang digunakan untuk membangun jembatan ini sebesar 420 miliar. Penggagasnya adalah Eko Maulana Ali Suroso atau yang disingkat dengan emas. Selama sewindu atau 8 tahun beliau memimpin kabupaten Bangka yaitu tahun 1998 sampai 2003 dan dilanjutkan sampai dengan 2006. Kemudian beliau melanjutkan perjuangannya untuk membangun Bangka Belitung dengan menjadi gubernur pada tahun 2007 sampai dengan 2012 dan dilanjutkan pada periode 2012 sampai dengan 2017. Sayangnya nasib berkata lain, baru satu tahun memimpin di periode kedua emas kembali ke pangkuan ilahi. Untuk mengenang jejak kepemimpinannya dan melanjutkan gagasannya didirikanlah jembatan ini. Untuk mengunjungi jembatan ini silahkan datang di Ketapang, Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, kepulauan Bangka Belitung.
 

Kampung Gedong


Untuk mengenang sejarah dan budaya yang ada di Bangka Anda bisa mengunjungi tempat wisata satu ini. Kampung gedong ini lokasinya ada di kecamatan Belinyu kabupaten Bangka provinsi Bangka Belitung. Untuk menuju ke tempat ini Anda harus menempuh perjalanan selama 45 menit perjalanan jika ditempuh dari kota Sungai Liat, sedangkan 1,5 jam jika ditempuh dari Pangkal Pinang. Di sini Anda akan menemukan rumah-rumah khas Cina lengkap dengan tempat untuk pemujaan di halaman depan rumah, Anda juga akan bisa melihat isi di dalam rumah di perkampungan Cina ini. Alasan diberikan nama rumah gedong dikarenakan rata-rata rumahnya berukuran besar namun terbuat dari kayu.
 

Puri Tri Agung

Objek wisata yang sarat akan budaya selanjutnya yang ada di Bangka adalah Puri Tri Agung. Lokasinya ada di jalur lintas timur Bangka yang jaraknya sekitar 20 km dari kota Pangkal Pinang. Bentuk bangunan ini bulat dengan tinggi yang menjulang hampir 30 meter. Puri ini juga memiliki pekarangan luas sehingga membuat pengunjung menjadi leluasa dalam menikmati keindahan pemandangan yang ada di sekitarnya. Dibuka sejak tahun 2015 dan tiket masuk gratis membuat banyak pengunjung dari berbagai penjuru datang ke tempat ini. Nama dari pagoda Puri Tri Agung ini melambangkan ajaran dalam tri dharma yaitu Kongfucuisme, Buddhism, dan Taoisme. Dengan hadirnya puri ini bisa dijadikan sebagai misi untuk mengenalkan ragam budaya Bangka yang ada.
 

Danau Kaolin

Objek wisata terakhir yang sayang untuk dilewatkan saat ada di Bangka adalah Danau Kaolin. Danau ini sangat memukau karena airnya biru terang sedangkan daratannya berwarna putih bersih. Sekilas danau ini mirip dengan Kawah Putih namun berbeda karena asalnya dari pertambangan kaolin yang ditinggalkan kemudian alam menyempurnakan tampilan dari danau ini. Kaolin adalah mineral yang dimanfaatkan dalam industri seperti makanan, kosmetik, pasta gigi, dan lain sebagainya. Untuk menuju danau ini silahkan menuju desa air raya Tanjung Pandan Belitung provinsi Bangka Belitung.
 

Dengan berwisata ke suatu daerah Anda tidak akan disuguhkan dengan objek yang indah namun juga melihat budaya dan juga sejarah yang ada di sana. Untuk mengenang dan mengetahui budaya Bangka lebih jauh salahkan datang ke beberapa lokasi yang telah disebutkan di atas dimana Anda akan menemukan banyak keberagaman yang unik dan menarik.
 
 
Video Budaya dan Arsitektur Pulau Bangka, By Barry Kusuma.

Photography & Videography by Barry Kusuma
www.barrykusuma.com
www.instagram.com/barrykusuma 

Mengeksplore Sungai Subayang di Kampar Kiri Hulu Riau.



Sungai Subayang di Kampar Kiri Hulu Riau – Provinsi Riau mulai melakukan promosi untuk objek wisata yang dimilikinya. Salah satu yang dipromosikan adalah objek wisata yang ada di Kampar Kiri Hulu yang mana menjadi salah satu kecamatan di kabupaten Kampar. Di kecamatan ini keindahan dan pesona alamnya menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi wisatawan yang ingin datang ke Riau. Pesona yang dimiliki oleh Kampar Kiri Hulu Riau salah satunya adalah Sungai Subayang. Sungai Subayang ada di desa Tanjung Balit, kecamatan Kampar Kiri Hulu. Sungai ini sangat penting karena kuantitas dan juga kualitas airnya menentukan kehidupan yang ada di sekitar sungai Kampar, sedangkan sungai Kampar adalah salah satu dari sungai terbesar yang ada di provinsi Riau. Sudah banyak komunitas di Riau yang menawarkan ekspedisi untuk mengexplore sungai satu ini, dimana banyak pesertanya yang kemudian takjub dengan keindahan tersembunyi yang dimiliki oleh Kampar Kiri Hulu Riau ini. 
 

Ada beberapa kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Sungai Subayang di Kampar Kiri Hulu Riau yang mana menjadi daya tarik wisatawan untuk bisa datang ke Sungai satu ini. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang seru untuk dilakukan di Sungai Subayang di Kampar Kiri Hulu Riau:

1. Naik piyau

Kegiatan menarik yang dilakukan pertama kali di sungai ini adalah naik piyau. Piyau adalah istilah untuk sampan bermotor yang mana menuju ke arah Rimbang Baling pulang pergi. Ada dua jenis piyau yang bisa dipilih yaitu Johnson atau Robin. Yang membedakan adalah jenis mesinnya. Piyau dengan mesin Johnson ini ukurannya lebih besar dibandingkan dengan Robin, namun Robin memiliki mesin yang lebih gesit. Wisatawan bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan misalnya banyak anggota tour yang ingin melakukan explore Sungai Subayang maka piyau Johnson adalah pilihannya. Namun jika ingin cepat sampai bisa menggunakan piyau Robin. Di sepanjang aliran sungai tersebut wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau nan asri sehingga bisa menyegarkan pikiran siapapun yang melihatnya. 
 
Video Mengeksplore Sungai Subayang, by Barry Kusuma.

2. Memancing

Sungai Subayang ini masih memiliki ekosistem yang bagus, sehingga masih banyak jenis ikan yang tinggal di dalamnya. Tidak hanya itu saja saat menaiki piyau wisatawan juga akan ditemani dengan ikan yang naik ke atas permukaan sungai bahkan ada ikan yang juga berloncatan ke sana kemari sehingga membuat pesona dari Sungai Subayang ini kian memikat. Dengan banyaknya ikan di sungai ini wisatawan bisa memanfaatkannya untuk kegiatan memancing dimana peluang untuk terjadi strike sangat besar di sungai ini. 
 

3. Menikmati air terjun batu dinding

Objek wisata yang ada di Sungai Subayang yang sayang untuk dilewatkan Adalah Air Terjun Batu Dinding. Air terjun ini berada di alur Sungai Subayang tepatnya di sebelah sisi Sungai Subayang. Di sisi sungai berdiri batu besar tegak yang menyerupai dinding sehingga masyarakat menyebutnya sebagai batu dinding. Di pinggir sungai tersebut wisatawan sudah bisa mendengar suara air terjun. Untuk menuju ke lokasi air terjun harus menempuh jalan yang becek dan belum beraspal. Wisatawan juga harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit untuk bisa sampai ke lokasi air terjun. Jika sudah mendekati lokasi air terjun akan menemukan tulisan selamat datang di areal objek wisata batu dinding ditulis di papan kayu dengan atap seng. Derasnya gumpalan air yang turun kemudian membasahi dinding berbatu akan menghantam genangan air yang mana ada di bawahnya. Wisatawan pun bisa berenang sambil menikmati keindahan alam yang ada di sekitar lokasi air terjun.
 

Akses Sungai Subayang

Untuk bisa sampai ke sungai ini harus memulainya dari Pekanbaru kemudian menuju ke Desa Gema. Setelah sampai di desa ini wisatawan akan bisa segera naik piyau menyusuri sungai. Ada baiknya untuk berpetualang di sungai ini bersama dengan rombongan supaya lebih seru. Selain itu disarankan untuk mengikuti paket tour yang dipromosikan oleh komunitas explore pariwisata di Riau karena selain harga yang ditawarkan lebih murah, sudah akan ada guide yang akan bisa memandu perjalanan wisata. Kegiatan wisata yang dilakukan pun lebih terstruktur dengan rapi dan jelas terutama bagi yang baru pertama kali datang ke Riau. 

Photography & Videography by Barry Kusuma
www.barrykusuma.com
www.instagram.com/barrykusuma