Salah satu musuh fotografer dalam memotret outdoor terutama memotret human interest adalah teriknya sinar matahari tepat jam 12 siang, banyak yang mengira kalau memotret ditempat yang terang mudah sekali dilakukan dan hasilnya pasti memuaskan. Padahal memotret pada saat terik dan matahari pas diatas kita itu menjadi backlight dan menjadi gelap.
Memotret itu memang melukis dengan cahaya, tetapi pencahayaan yang cukup dan pas barulah ideal. pencahayaan yang terang tidak selalu menghasilkan foto yang yang bagus. Ada beberapa tips dan trik memotret pada saat siang hari sehingga hasil foto terlihat natural.
Memotret itu memang melukis dengan cahaya, tetapi pencahayaan yang cukup dan pas barulah ideal. pencahayaan yang terang tidak selalu menghasilkan foto yang yang bagus. Ada beberapa tips dan trik memotret pada saat siang hari sehingga hasil foto terlihat natural.
Sering sekali kendala memotret festival budaya disiang hari adalah backlight, salah satu cara yang sering saya gunakan adalah menggunakan flash external untuk mengisi fill in di wajah. Ini adalah cara favorite saya memotret disiang hari, karena background langit tidak over dan dapat. Selain itu juga pencahayaan yang kena ke wajah juga Nampak natural.
teknik fill in flash salah satu cara jitu untuk hasil foto maksimal di siang hari. siang hari dimana terdapat cahaya yang sangat over adalah waktu yang tepat untuk menyalakan flash. Dengan tambahan cahaya dari flash external maka bayangan gelap di foto subyek (biasanya di bawah mata) bisa dihilangkan. Bagaimana kalau tidak punya flash external, ya bisa menggunakan flash internal di built in camera. Tetapi cara ini sangat tidak efektif karena kekuatan flash internal di camera biasanya tidak kuat dan harus berjarak tidak lebih dari 1 meter agar maksimal.
Ada efek positif ketika kita menggunakan fill flash, yaitu memberi kesempatan pada kita untuk memotret subyek yang posisinya membelakangi cahaya. Dengan kata lain wajah subyek tidak langsung menghadap pada cahaya matahari, namun cahaya lebih mengarah ke rambut dan bahu. Ini akan memberi efek natural pada hasil foto.
Ada efek positif ketika kita menggunakan fill flash, yaitu memberi kesempatan pada kita untuk memotret subyek yang posisinya membelakangi cahaya. Dengan kata lain wajah subyek tidak langsung menghadap pada cahaya matahari, namun cahaya lebih mengarah ke rambut dan bahu. Ini akan memberi efek natural pada hasil foto.
Sangat mungkin kita membawa reflector, tetapi harus membawa asisten juga untuk membantu didalam pemotretan. Pengalaman saya reflector membantu sedikit jika kita ingin melakukan pemotretan, dan efektif jika memotret model.
Bagaimana jika lupa membawa reflector, kita bisa mencari bahan yang bisa memantulkan cahaya. Karena pada prinsipnya, apapun permukaan yang berwarna putih (terang) dapat berfungsi sebagai reflector cahaya. Dan jika kita bisa memanfaatkan dan menempatkannya pada sudut yang tepat, maka hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk memberi sedikit cahaya ekstra pada subyek (model).
Misalnya kita menempatkan subyek atau model berdekatan dengan dinding warna putih, atau mendekatkan benda yang memiliki permukaan putih didekat subyek sehingga mampu memantulkan cahaya ke arah wajah. Biasanya sebagai pengganti reflector portable, beberapa fotografer profesional memilih alumunium foil atau benda-benda yang menggunakan bahan Styrofoam.
Bagaimana jika lupa membawa reflector, kita bisa mencari bahan yang bisa memantulkan cahaya. Karena pada prinsipnya, apapun permukaan yang berwarna putih (terang) dapat berfungsi sebagai reflector cahaya. Dan jika kita bisa memanfaatkan dan menempatkannya pada sudut yang tepat, maka hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk memberi sedikit cahaya ekstra pada subyek (model).
Misalnya kita menempatkan subyek atau model berdekatan dengan dinding warna putih, atau mendekatkan benda yang memiliki permukaan putih didekat subyek sehingga mampu memantulkan cahaya ke arah wajah. Biasanya sebagai pengganti reflector portable, beberapa fotografer profesional memilih alumunium foil atau benda-benda yang menggunakan bahan Styrofoam.
Kita juga bisa mengakalinya dengan mencari tempat yang teduh, yang kita butuhkan bukan tempat gelap tapi tempat teduh atau dibawah bayangan besar. Dengan kata lain masih ada cahaya yang masuk namun rata, misalnya oleh pohon besar, gedung tinggi, dan sebagainya. Yang harus diingat, hindari naungan belang-belang atau bolong-bolong. Jika tidak, kemungkinan kita akan mendapat hasil foto dimana separuh wajah terkover naungan namun separuhnya lagi terkena cahaya matahari langsung.
Jika kita membutuhkan foto mode portrait atau framing yang ketat pada bagian wajah, satu-satunya solusi kita harus minta bantuan pihak ketiga untuk memegang payung atau obyek apapun untuk menaungi wajah. Tentu saja seseorang atau pihak ketiga tersebut tidak boleh masuk dalam frame foto.
Nah, dengan tips memotret di bawah matahari terang diatas, tidak sulit bagi kita mendapatkan foto yang berkualitas. Tentunya tanpa bayangan di bawah mata akibat cahaya matahari berlebihan.
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma