Maratua, Eksotisme Pulau Terluar Indonesia di Kalimantan.


Maratua merupakan wisata bahari yang menyuguhkan beranekaragam spesies hewan laut, beberapa diantaranya langka dan termasuk hewan dilindungi. Tak heran jika disini menjadi surga bagi para penyelam dan fotografer karena keindahannya yang mempesona. Letaknya yang berada dibagian terluar Indonesia serta perlu waktu yang tidak sebentar untuk bisa sampai ke pulau Maratua, tidak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung kesini.


Dimulai dari kota Balikpapan menuju Tanjung Redeb lewat jalur udara selama 1 jam, lalu dilanjutkan dengan speedboat dari Tanjung Redeb ke pulau Maratua sekitar 2-3 jam. Apabila melalui Tanjung Batu harus lewat jalur darat terlebih dahulu, memakan waktu sekitar 2 jam dari Tanjung Redeb kemudian dilanjutkan menggunakan speedboat selama 30 menit.


Kebetulan saya menuju kesini bersama tim Terios 7 Wonders, Pulau Maratua adalah destinasi terakhir Terios 7 Wonders Wild Borneo, saya dan teman teman melakukan perjalanan darat dari Palangkaraya menuju Pulau Maratua. Dan menghabiskan waktu selama 10 hari perjalanan, selama itu kita mengexplore keindahan alam di Bumi Borneo. Dan bagaimana jika ingin ke Pulau Maratua dan bertamasya bersama teman teman.


Di pulau Maratua sarana transport darat yang sering digunakan adalah kendaraan roda dua, selain karena fasilitas setempat yang masih terbatas, juga karena jalan yang tidak terlalu lebar. Desa yang dapat terhubung melalui jalur darat hanya desa Payung-payung, Bohe Silian dan Teluk Harapan, hal ini membuat transport air masih menjadi yang utama di pulau ini. 

Pertama kali sampai di pulau Maratua langsung disambut dengan pemandangan alam yang indah, hamparan pasir putih dan birunya laut terlihat sejauh mata memandang. Ada banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan disini seperti berenang, diving, snorkeling, fotografi, mengunjungi pemukiman suku Bajo, melihat penyu, berpetualang ke gunung, gua, danau, dll.


Tidak Perlu menyelam terlalu dalam, cukup dari kedalaman air laut 5 meter, anda sudah dapat menyaksikan pemandangan bawah laut dengan berbagai jenis hewan seperti hiu (White tip sharks & hammerhead sharks), kuda laut, belut pita, cumi-cumi, lobster, ikan pipa, dll. Di sini ada sebuah batu karang yang terkenal, berada pada kedalaman sepuluh meter terdapat karang bernama Blue Trigger Wall yang panjangnya 18 meter.


Pulau Maratua menjadi tempat terbesar bagi penyu untuk bertelur, karena letak pulau yang berada pada garis pantai. Oleh karena itu, anda bisa menjumpai penyu secara langsung saat berada disini, jika ingin melihat proses penyu bertelur secara alami dipasir, maka anda harus bersedia keluar malam hari.


Secara garis Besar terdapat 21 titik terbaik yang paling bagus dijadikan tempat diving, dari peta titik ini terlihat seperti bentuk U terbalik. Tak perlu repot memikirkan perlengkapan diving dan snorkeling, disini sudah tersedia jasa dive operator. Selain itu, ada hutan bakau dan padang lamun yang bisa dijadikan tempat wisata lain dari pulau Maratua. 

Apabila anda ingin berpetualang, anda bisa mengunjungi gua-gua sarang burung wallet, mendaki gunung putih untuk bisa menyaksikan teluk Maratua dan tebing-tebing yang menghiasinya. Berada di atas ketinggian sambil melihat pantai disaat matahari terbenam akan menjadi pengalaman yang membuat anda selalu ingin kembali ke pulau ini. Siapkan kamera untuk mengabadikan setiap objek menarik yang ada.


Pulau dengan luas daratan sekitar 384,36 km2 ini telah dihuni oleh suku Bajo, terbagi menjadi 4 desa. Sebagian mata pencaharian masyarakatnya adalah mengolah hasil laut atau kerajinan tangan, jadi jangan lewatkan membeli hasil kerajinan dari pulau ini untuk cinderamata bagi kerabat atau teman anda.

Fasilitas penginapan di pulau Maratua hanya terdapat satu yaitu Maratua Paradise Resort dengan tarif berkisar antara Rp 900.000-Rp 1.250.000/orang/malam. Jika ingin lebih hemat, anda bisa menggunakan homestay rumah penduduk dengan tarif Rp 250.000-Rp 350.000. Homestay di desa Payung-payung bahkan lebih murah hanya Rp 150.000/kamar.


Tips Berwisata ke Pulau Maratua. 

-Pintar-pintarlah menawar harga sewa transport. Jika beruntung, anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah
-Apabila ingin menginap namun anda belum tahu tentang penginapan disana dan berniat mencari tampat yang lebih murah, sebaiknya booking kamar hanya untuk satu malam saja terlebih dahulu. Setelah sampai dilokasi, jika anda ingin berganti tempat inap tidak terlalu sulit lagi untuk pindah.
-Jika anda berniat pergi sendiri namun tidak terlalu tahu mengenai lokasi tujuan wisata, sebaiknya sewa jasa pemandu wisata atau pergi bersama teman yang lebih tahu mengenai tempat wisata tersebut.
-Tanyakan kepada petugas resort yang anda tempati, apakah menyediakan alat snorkeling gratis, jika ia tentu ini akan menghemat biaya.


Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

Asyiknya Memotret Buaya di Teritip Borneo.


Kota Balikpapan merupakan Destinasi yang banyak orang kunjungi, karena dari Balikpapan ini banyak wisatawan ke Berau Derawan atau mau ke Kutai Kartanegara. Memang kota terbesar di Borneo ini sudah maju seperti kota kota besar lainnya di Indonesia. Sehingga Pariwisata di Kota ini tidak terlalu banyak yang mau dikembangkan, padahal ada beberapa tempat wisata disini yang bisa kita kunjungi dalam sehari dapat berwisata di destinasi ini.


Ketika Tim Terios 7 Wonders Wild Borneo mampir menginap di Balikpapan memang kita tidak punya banyak waktu untuk mengexplore destinasi destinasi yang ada di Balikpapan, karena mengusung tema Wild Borneo. Kami menyempatkan untuk mampir di Desa Teritip tempat penangkaran buaya terbesar di Indonesia. Semua jenis buaya yang ada di Indonesia ada disini, bagi saya sangat menyenangkan. Karena saya bisa memotret buaya buaya tersebut sangat mirip dengan foto foto dari National Geographic.


Lokasi penangkaran Buaya Teritip terletak di Jl. Mulawarman no.66, desa Teritip kecamatan Balikpapan Timur. Ada sekitar 1.450 buaya di tempat ini, beberapa diantaranya termasuk buaya langka yaitu buaya Supit dan buaya Air Tawar. Tidak hanya dapat menyaksikan langsung buaya, anda juga bisa memberikannya makan dengan 1 ekor ayam, terlebih dahulu kita membeli tiket untuk mendapatkan ayam tersebut. Ada menu makanan menarik yang bisa anda dapatkan disini , yaitu sate buaya. Konon sate buaya dapat meningkatkan kesehatan. Anda bisa datang kapan saja, karena tampat ini buka setiap hari dari pukul 08.00-17.00. Mengunjungi penangkaran Buaya Teritip bisa jadi Wisata Balikpapan yang menguji nyali kuliner anda.

Saya dan Tim Terios 7 Wonders Wild Borneo, mampir ke Balikpapan sebelum menuju ke Derawan. untuk meliput Desa Teritip dan melihat penangkaran buaya terbesar di Indonesia.
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

Kerbau Rawa Amuntai yang hidup diatas air.


Salah Satu Destinasi Wisata yang menarik di Amuntai Borneo adalah Kerbau Rawa, yang membuat menarik Kerbau Rawa karena terbatasnya lahan di Kalimantan dan terdesaknya luas tanah dengan tanaman kelapa sawit yang kian merajalela. Sehingga untuk berternak kerbau masyarakat tidak mempunyai lahan lagi, ketika terbatasnya lahan masyarakat memanfaatkan rawa atau danau yang digunakan untuk beternak kerbau. Dari sinilah istilah kerbau rawa, populasi kerbau rawa di Kalimantan saat ini sudah semakin jarang. Dan yang masih banyak hanya di daerah Amuntai.


Kerbau Rawa Amuntai merupakan hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat desa Danau Panggang sebagai mata pencaharian. Daerah ini sebagian besar rawa dan menyulitkan masyarakat untuk memelihara kerbau, sehingga rawa disekitarnya inilah dimanfaatkan masyarakat Amuntai dan justru kerbau rawa ini menjadi objek wisata menarik untuk wisatawan.

Karena keunikan dari Kerbau Rawa inilah Tim Terios 7 Wonders Wild Borneo dating dan meliput destinasi ini, kita datang saat malam dan pagi pagi subuh kami sudah bersiap untuk menaiki perahu klotok untuk melihat kerbau rawa dari dekat.


Jika dari Banjarmasin atau Bandara Syamsudin Noor, perjalanan ke kota Amuntai memakan waktu sekitar 4-5 jam, jalan yang dilalui lumayan nyaman dan lancar apabila di hari biasa. Dilanjutkan dari Amuntai menuju Danau Panggang sekitar 2 jam, jalan menuju danau Panggang tergolong sempit dan sebagian besar pinggir jalan adalah rawa. Semakin mendekati tempat Kerbau Rawa Amuntai, daerah rawa semakin luas sehingga untuk perjalanan selanjutnya harus menggunakan perahu untuk bisa sampai ke lokasi dan melihat langsung kerbau rawa. Perahu yang bisa disewa untuk menuju lokasi kerbau rawa terletak di pasar Danau Panggang, disana terdapat sebuah dermaga kecil tempat perahu dan speedboat beroperasi.


Selama perjalan menggunakan perahu menuju lokasi kandang Kerbau Rawa Amuntai, anda akan disuguhi pemandangan rawa yang ditumbuhi tanaman enceng gondok dan rumah panggung milik warga perkampungan yang berjejer diatas rawa. Setiap rumah dihubungkan dengan jembatan kecil terbuat dari kayu yang tersusun rapi, ini memudahkan untuk akses jalan. Terdapat dataran kering diantara rawa, oleh masyarakat sekitar biasanya digunakan untuk kandang kerbau.


Kerbau Rawa Amuntai memiliki sedikit perbedaan dengan kerbau darat, yaitu pada tanduk dan warna kulit. Kerbau Rawa memiliki tanduk yang lebih panjang dan berwarna abu- abu agak coklat, hal ini akibat seringnya berendam di air rawa yang berlumpur. Setiap pagi, kerbau tersebut akan dilepaskan dan sore hari akan dimasukkan kembali ke kandang. Peternak kerbau hanya perlu menggembala dari atas perahu atau jukung(sebutan khas Banjar).


Jika anda berasal dari luar Kota seperti Jakarta, sebaiknya gunakan jasa pemandu wisata yang asli orang setempat. Selain memudahkan menuju lokasi, juga sangat membantu ketika mencari lokasi kandang kerbau rawa ini. Datanglah pada waktu pagi hari karena pada saat pagi kerbau kerbau ini keluar dari kandang dan sore hari jika memungkinkan, karena sore hari adalah saat dimana kerbau masuk ke kandang sehingga kita bisa melihatnya lebih leluasa dan pemandangan sore hari saat dirawa sangat indah.Jangan lupa membawa kamera untuk memotret pemandangan dan kerbau serta moment saat anda berwisata.

Tim Terios 7 Wonders Wild Borneo, kita akan mengexplore Borneo selama 12 hari Nonstop.
Photo dan Artikel oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma