Thailand adalah destinasi yang istimewa bagi saya, karena saya pernah ke Thailand 13 tahun lalu. Ketika saya masih awal kuliah dan waktu itu saya ingat mendapatkan tiket pesawat murah AirAsia dari Kuala Lumpur ke Phuket, Thailand.
Ketika saya mendapatkan undangan untuk mengeksplor alam budaya Thailand dari Tourism Authority of Thailand (TAT) saya sangat senang. Undangan ini akan mengembalikan kenangan masa lalu saya 13 tahun lalubackpacker-an untuk berkeliling Phuket, Thailand. Ketika saya melihatitenary dan saya searching di internet, sepertinya destinasi yang saya datangi adalah destinasi yang belum populer di kalangan wisatawan.
Tempat wisata Thailand tak kalah menarik jika dibandingkan dengan tempat wisata di negara Asia lainnya. Thailand adalah sebuah negara yang berbentuk kerajaan, dengan pusat pemerintahan di Kota Bangkok.
Ketika saya ke sini kondisi politik Thailand sudah sangat baik dan stabil karena sebelumnya ada pemberitaan yang kurang sedap situasi politik militer yang memegang kendali pemerintahan di Thailand. Tetapi, kepariwisataan di Thailand sesungguhnya berjalan normal. Apalagi, ketika saya berada disini sama sekali tidak melihat tentara yang berjaga atau situasi yang mencekam, semua berjalan normal seperti biasa.
Ada banyak yang kita bisa contoh dan belajar dari Thailand sebagai bangsa Indonesia, mereka (masyarakat Thailand) sangat sadar wisata. Bagi mereka, sektor pariwisata merupakan urat nadi perekonomian yang sangat penting. Setelah situasi politik selesai, pariwisata Thailand cepat bangkit dari keterpurukan.
Sebagai traveler, mengunjungi berbagai tempat wisata menarik di belahan dunia selalu menyisakan kesan spesial yang dalam. Khusus di Thailand, saya kerapkali disangka orang Thailand karena mungkin mirip dan secara budaya juga ada kesamaan. He-he...
Selama 5 hari saya banyak mengunjungi tempat yang menarik di Thailand, dan mungkin banyak wisatawan luar negeri yang belum mengetahuinya. Berikut destinasi apa saja yang bisa jadi referensi Anda untuk berpelesir di Thailand.
1. Baan Pinsuwan Benjarong di Samut Songkhram
Tempat ini merupakan home industry yang memproduksi keramik tradisional dengan menggunakan lukisan secara manual. Motif yang dibuat di sini sangatlah berseni tinggi karena motif yang digambarkan di keramik semuanya menggunakan tangan dan manual, sehingga tercipta detail dari motif keramik.
Motif keramik ini banyak diambil dari motif Tiongkok kuno dan tradisional Thailand yang digambar sangat berwarna. Yang seru di sini adalah kita bisa menyaksikan bahkan memotret para pekerjanya yang sangat ahli dan terampil dengan tangannya untuk menciptakan motif detail dari keramik ini.
Selain bisa memotret cara pembuatan dan lukisan keramik di sini kita juga bisa belajar cara melukis juga lho. Buat yang ingin membeli keramik disini juga sangat boleh, satu cangkir bermotif tradisional dan berwarna warni ini harganya bisa mencapai Rp 1.000.000 per cangkirnya.
Apakah mereka membeli untuk dipakai sehari-hari? Tentu tidak, karena sebagian besar wisatawan yang datang membeli cangkir-cangkir ini biasanya dibeli untuk oleh-oleh atau hadiah kepada orang yang spesial.
2. Wat Khanon Temple
Wat Khanon Temple adalah bangunan bersejarah di daerah Ratchaburi, Thailand bagian tengah. Di sini yang menarik adalah adanya museum wayang dan pentas teater pertunjukan Shadow Pupppet. Wat Khanon Temple juga menerima penghargaan dari UNESCO karena berperan aktif menjaga bangunan budaya "warisan budaya tak benda".
Banyak obyek foto yang bisa diambil di sini, di antaranya adalah kegiatan para "Monk" atau biksu yang memakai pakaian khasnya yang berwarna jingga. Di sini kita juga bisa melihat pembuatan wayang Thailand. Museum Wayang yang terdapat di dalam juga interiornya sangat bagus untuk dijadikan obyek foto. Yang terakhir adalah pertunjukan Shadow Puppet yang dimainkan oleh para pelajar. Buat yang ingin menonton dan memotret wayang bisa menontonnya setiap hari Sabtu dan Minggu jam 10.00.
Yang unik, wayang Thailand punya beberapa perbedaan dengan wayang yang ada di Indonesia. Kalau wayang Indonesia dimainkan oleh satu dalang dan banyak pengiring, baik pemain gamelan maupun sindennya. Sedangkan wayang Thailand punya bentuk yang besar, mungkin kulit satu kerbau yang dipakai untuk membuat satu buah wayang.
Selain itu dalang yang memainkan wayang juga dilakukan oleh banyak orang. Ibaratnya seperti kita melihat pertunjukan tari dan wayang sekaligus. Selain itu waktu pertunjukannya juga tergolong cepat sekitar 1 sampai dengan 2 jam. Ini berbeda dengan pertunjukan wayang di Jawa, di mana dalang bisa semalam suntuk bermain wayang.
Sepertinya wayang Thailand diperuntukan untuk kebutuhan pariwisata, dan berbeda dengan wayang yang ada di Indonesia yang sebagian besar ditontonkan untuk hiburan rakyat.
3. Sungai Mekong di Thailand
Sungai Mekong adalah sungai terpanjang ke-12 di dunia dan ke-7 di Asia, yang mengalir melewati 6 negara: Tiongkok, Burma, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Di kawasan ini saya mengunjungi Sungai Mekong yang mengaliri sebagian besar kawasan di Thailand, Sungai Mekong salah satu sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat Thailand untuk kebutuhan mereka sehari-hari seperti transportasi, pemanfaatan perikanan, bahkan sebagai daerah wisata.
Saya berkesempatan menyusuri Sungai Mekong selama satu jam. Di sini saya banyak melihat masyarakat memanfaatkan dengan baik Sungai Mekong, dan saya juga banyak melihat hotel dan home stay yang dibangun di sisi Sungai Mekong. Ya merupakan wisata yang unik jika kita melihat langsung pemandangan sungai dan segala aktivitasnya. Salah satu aktifitas favorit saya ketika pagi hari, ada beberapa biksu yang melakukan ritual Tak Bat.
Sebagian besar penduduk Thailand adalah penganut aliran Buddha Theravada. Thailand mempunyai banyak biara dengan biksu yang mencapai ratusan yang melakukan ritual pengumpulan pindapatta yang menjadi tradisi aliran Buddha Theravada sejak berabad-abad yang lalu.
Biksu memakai jubah berwarna jingga berjalan tanpa alas kaki, dan ini merupakan pemandangan yang menarik. Berdasarkan kepercayaan Buddha Theravada, para biksu tidak diperbolehkan bertani dan memasak makanan untuk makanan mereka sendiri.
Cara mereka untuk menunjang kelangsungan hidup adalah mengumpulkan pindapatta dari umat berupa makanan atau uang. Mereka yang memberikan sumbangan diberikan doa sebagai berkah agar mereka hidup lebih sukses dan terkabul doanya. Difoto ini adalah seorang biksu yang menyusuri Sungai Mekong di Thailand. Masyarakat yang ingin memberikan pindapatta menyebut kata "Nimon" yang berarti tolong berhenti, karena biksu tidak boleh meminta-minta dan hanya menerima ketika orang memberikan.
4. Pembuatan Keramik dan Vas Naga secara tradisional di Tao Hong Tai Ceramic Factory
Masih di daerah Ratchaburi disini ada pabrik keramik yang sangat unik dan katanya konon yang terbaik di Thailand. Sesaat saya masuk ke halaman pabrik ini banyak sekali terdapat keramik yang dibuat berbagai macam rupa secara kreatif. Pembuatannya memang semuanya manual dan tradisional, tetapi konsepnya sangat kreatif karena bentuk keramiknya tidak hanya vas tetapi beraneka macam rupa. Di sini kita bisa memotret proses pembuatan keramik, motif naga yang masih dipertahankan sampai sekarang juga seru untuk diabadikan lewat kamera.
Jika anda ingin memesan khusus di sini juga bisa. Uniknya lagi adalah galeri tempat mereka memperdagangkan keramik-keramik ini dilakukan di halaman luas. Para pembeli bisa berkeliling pabrik sambil melihat vas keramik yang dijual sekaligus membuat para perajin keramik ini bekerja.
5. Pasar Tradisional Jed Samian di Photharam District
Salah satu destinasi dan obyek wisata di Photharam adalah pasar tradisional Jed Samian. Pasar ini unik karena sudah ada sejak 117 tahun yang lalu yang dibentuk oleh komunitas masyakat disana agar bisa menjual barang dan hasil perkebunan mereka.
Yang menarik di sini adalah banyak kuliner murahnya. Saya menemukan setengah ekor ayam goreng (2 potong) seharga kurang dari Rp 10.000. Sangat berbeda ketika saya di Bangkok, harga makanan di sini sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Jakarta. Tetapi kita bisa menemukan kuliner yang murah di daerah pinggiran.
Ini mengingatkan saya ketika ke Phuket Thailand 13 tahun lalu di mana harga-harga di sana sangat murah dan bisa dibilang lebih murah daripada makanan di Yogyakarta. Kalau sekarang saya kurang tahu, mungkin sudah lebih mahal karena sudah menjadi tempat wisata yang populer.
Di Pasar Tradisional Jed Samian banyak obyek dan aktivitas di pasar yang bisa difoto, karena mereka sangat ramah kepada pendatang dan turis asing. Anda bisa mudah memotret mereka dan mengabadikan segala aktivitas mereka di dalam pasar ini. Buat anda pencinta kuliner datanglah ke pasar ini, dijamin irit dan perut kenyang.
6. Sampran Riverside Market
Sampran Riverside sebenarnya adalah resort dan hotel yang berada di Nakhom Pathom, yang sangat keren. Resort ini punya taman bermain dan pasar tradisional yang isinya adalah semua khas Thailand. Di Sampran Riverside terdapat Taman Budaya Thailand, di sini ada seni bela diri tradisional, tarian tradisional, cara membuat kuliner Thailand. Bahkan ada demo proses pembuatan tenun Thailand yang legendaris.
Tidak hanya itu, wisatawan juga boleh dan bebas memotret mereka, sehingga tempat ini saya rekomendasikan sebagai tempat yang wajib dikunjungi untuk para traveler dan fotografer.
Di sini ada juga pertunjukkan budaya Thailand dan pemberian makan gajah. Selain itu di area luar Sampran ini ada farmer market (Talad Sukjai) yang banyak menjual hasil perkebunan dari daerah sekitar. Aneka produk lokal juga dijual di sini, harganya pun juga tidak terlalu mahal. Saya bisa bilang murah, karena saya di sini saya sempat membeli sebungkus besar rumput laut yang kalau dirupiahkan sebesar Rp 15.000. Padahal kalau di Jakarta bisa Rp 30.000 paling murah he-he...
7. Baiyoke Sky Bangkok
Menara Baiyoke Sky di Kota Bangkok Thailand, merupakan gedung tertinggi di Thailand bahkan di Asia Tenggara, karena bangunan ini punya 83 lantai. Di sebagian lantai atas hotel ini adalah restoran yang eksklusif dan punya akses untuk melihat pemandangan Kota Bangkok.
Jika anda ingin memotret Cityscape di Kota Bangkok, di sini lah tempatnya yang paling bagus untuk memotret Cityscape. Ada dua cara untuk memotret dari lokasi ini. Cara pertama, anda harus makan malam di hotel ini, menu yang ditawarkan adalah menu hotel bintang lima. Setahu saya harganya pun juga sangat mahal. Setelah anda membayar untuk makan, maka Anda bisa memotret dari balkon dan terlihat jelas pemandangan kota Bangkok keseluruhan.
Lantas, bagaimana buat para backpacker yang punya uang ngepas dan tidak bisa makan di hotel ini? Tenang, ini cara kedua, bagi orang umum juga bisa kok menikmati puncak hotel ini dengan membayar 100 baht (mata uang Thailand). Anda bisa langsung ke puncak tower. Kelemahan puncak tower ini adalah lokasi kita tempat berdiri adalah selalu berputar. Buat mereka yang hobi fotografi sangat susah memotret di sini karena puncak ini selalu berputar. Puncak ini buka pada siang hari, jadi saat terbaik mengunjungi tempat ini adalah sore hari di mana cahaya masih cukup dan memotret tidak memerlukan tripod.
Ketujuh tempat tersebut di atas adalah destinasi yang menurut saya tidak umum di Thailand, kecuali destinasi ketujuh ya he-he... Nah buat yang sudah pernah ke Thailand maupun yang belum pernah, referensi destinasi di atas barangkali bisa membantu Anda saat berkesempatan berpelesir ke Thailand.