Disisi Barat Kota Gorontalo terdapat sebuah kampung Suku Bajo yang berdiri di atas permukaan laut, yang unik Kampung Suku Bajo Torosiaje ini ternyata berdiri sejak 1901. Suku Bajo sejak dahulu kala dikenal sebagai pelaut tangguh, karena mereka identik tinggal dirumah yang berdiri diatas laut. sehingga konon jika mereka berada berlama lama didarat akan mabuk darat.
Memang Kampung Suku Bajo Torosiaje ini untuk memasuki kawasan ini harus menggunakan perahu, tidak ada akses jalan darat menuju kampung ini. jika ingin mengunjungi Kampung Torosiaje ini kita harus memarkir kendaraan diparkiran dermaga dan kita harus berjalan di dermaga Torosiaje, disini pengunjung akan disambut ojek perahu yang banyak bersandar di dermaga.
Ketika kita naik ke perahu yang mengasyikkan adalah berkeliling di sela-sela rumah di Torosiaje. menyusuri perahu bersampan ibarat menyusuri gang-gang sempit permukiman di Jakarta dengan perahu. bedanya disini agak bersih tidak seperti Jakarta yang sebagian kotor oleh sampah.
yang unik lainnya rumah-rumah di Torosiaje berupa rumah panggung yang semuanya berbahan kayu. Setiap rumah terhubung dengan koridor yang menjadi jalan utama selebar 2 meter dan panjangnya 2,2 kilometer berpola huruf ”U”. memang kalau kita melihat dari darat atau dermaga tidak akan terlihat letter U ini. beruntung saya membawa drone helicam sehingga bisa terlihat jelas huruf U dari atas.
Dalam sejarah yang diceritakan secara turun-temurun, toro dalam bahasa Bajo adalah ’tanjung’ dan siaje merupakan julukan kepada seseorang yang berarti ’si aje’ (si haji). Artinya, Torosiaje adalah tanjung yang ditemukan oleh seorang pria bergelar haji dan dipanggil siaje, saat itu. Awal berdirinya Kampung Torosiaje hanya terdapat puluhan jiwa.
Kalau anda ingin mengexplore lebih budaya Suku Torosiaje ini lebih baik anda menginap disini, karena dikampung ini sudah ada beberapa penginapan khusus untuk wisatawan. penginapan ini cukup nyaman, dan warung warung yang berada dikampung ini juga menyediakan makanan seafood ataupun nasional. yang membuat saya amazed ternyata mereka jago jago masak lho.
Saya bertanya kepada bapak Pratama salah satu tokoh desa yang cukup disegani, mereka Suku Bajo sudah menerima perkembangan dari luar. bahkan sebagian mereka yang berhasil punya lahan didarat, tetapi kenapa mereka tidak tempati. mereka lebih nyaman tinggal dirumah atas laut, selain bebas polusi & suasana yang tenang. ternyata sebagian besar Suku Bajo yang sudah mencoba hidup didarat melakukan kegiatan berkebun dan bercocok tanam, mereka tidak berhasil dan memang nyamannya dilaut mencari ikan.
Historisnya mereka memilih rumah diatas laut, karena alasan praktis membawa perbekalan ketika melaut. dan anak anak suku Bajo ini juga setiap hari adalah berenang dilaut, karena mereka tidak punya halaman untuk bermain. bagi mereka taman bermain mereka adalah laut dan laut.
Kini Kampung Bajo Torosiaje menjelma menjadi perkampungan wisata yang elok dan menampilkan pesona lain dari Gorontalo, jika anda ingin merasakan kehidupan Suku Bajo. harus singgah dan berwisata ke Kampung ini.
Terios 7 Wonders Amazing Celebes Heritage.
Saya mengunjungi Kampung Bajo Torosiaje ini karena beruntung mengikuti Terios 7 Wonders yang diadakan oleh Daihatsu Terios Roadtrip selama 14 hari nonstop mengexplore dan mengenalkan alam budaya Sulawesi habis2an, program Terios 7 Wonders ini mengambil tema Amazing Celebes Heritage. salah satu lokasi budaya yang dikunjungi adalah Kampung Bajo Torosiaje.
o
Artikel & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma